Posts

Kelapa Sawit Boleh Ditanam di Hutan Produksi

Jakarta (ANTARA News) - Kementrian Kehutanan mempersiapkan Peraturan Menteri yang memperbolehkan penanaman kelapa sawit menjadi bagian dari pembangunan hutan tanaman. "Peraturan Pemerintah (PP)-nya sudah ada, tinggal peraturan menteri saja. Kita akan segera mengeluarkannya," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Produksi Kehutanan (BPK) Kementrian Kehutanan, Hadi Daryanto, di Jakarta, Selasa. Menurut dia, Permenhut yang mengatur tentang tata laksana usaha perkebunan kelapa sawit di kawasan hutan ini diharapkan dapat menekan kerusakan. Hadi menambahkan Permen itu merujuk PP yang memperbolehkan dimasukkannya perkebunan sawit sebagai bagian dari usaha sektor kehutanan, namun, bukan berarti akan menarik kewenangan Kementerian Pertanian di sektor tersebut. "Melalui peraturan ini diharapkan investasi di kelapa sawit tidak akan mengorbankan kawasan hutan, namun tetap berjalan," katanya. Dia mencontohkan kebijakan negara tetangga Malaysia yang memasukkan system pe

RI-Jerman Kerjasama Investasi Industri Kelapa Sawit

Berlin (detik.com) - Indonesia-Jerman sepakat mengembangkan kerjasama investasi di bidang industri berbasis minyak kelapa sawit secara terintegrasi mencakup biodisel, surfaktan, beta karoten dan alkohol lemak. Kerjasama melibatkan perusahaan Jerman Ferrostal AG, PT Perkebunan Nusantara III dan PT Nusantara Bio Energy. Disaksikan Dubes RI Berlin Eddy Pratomo, nota kesepahaman kerjasama tersebut telah ditandatangani oleh Presiden Direktur PTP Nusantara III Amri Siregar, Dewan Eksekutif Ferrostaal AG Prof. Stephan Reimelt dan Presiden Direktur PT Nusantara Bio Energy Sabri Basyah di KBRI Berlin, Rabu (28/7/2010). "Sebagai tahap awal dalam rangka implementasi nota kesepahaman akan dilakukan studi kelayakan bersama, kemudian akan dikembangkan ke arah pembentukan executive joint operation atau joint venture company," demikian seperti disampaikan Counsellor Pensosbud Agus Priono kepada detikfinance. Disebutkan, lokasi yang dipilih untuk proyek kerjasama yakni di Sei Mangke

Kelapa Sawit Primadona Ekspor Indonesia ke Tunisia

Tunisia (ANTARA News) - Komoditas minyak sawit masih menjadi primadona ekspor Indonesia ke Tunisia dengan nilai ekspor mencapai 8,23 juta dolar AS pada kuartal pertama 2010, yang berperan besar dalam volume perdagangan RI-Tunisia. Hal itu disampaikan Dubes LBBP RI untuk Tunisia Muhammad Ibnu Said, didampingi jajaran KBRI Tunisia terdiri fungsi ekonomi B Dharmawan, fungsi komunikasi Helmi Hawani, fungsi Konsulat Sri Mulatsi dan fungsi social budaya Sugiri Suparwan kepada koresponden Antara London, di ruang kerja KBRI Tunisia, Selasa. Dikatakannya nilai ekspor minyak kelapa sawit diharapkan akan terus meningkat sampai ahkir tahun sehingga berdampak positif terhadap nilai ekspor Indonesia ke Tunisia untuk tahun 2010. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Tunisia, volume perdagangan RI-Tunisia pada kuartal pertama 2010 dari Januari hingga Maret mencapai 18,9 juta dolar AS.   Sementara Ekspor Indonesia ke Tunisia berjumlah 18 juta dolar AS , dan impor senilai 900 ribu dolar

Menperin: Klaster Kelapa Sawit Menggundang Investor

Dumai, (tvOne) Menteri Perindustrian (Menperin), MS Hidayat menyatakan, pencanangan klaster kelapa sawit yang dilakukan pemerintah akan mengundang investor untuk mengembangkan industri hilir berbasis sumber daya alam. "Industri hilir kelapa sawit di Kuala Enok dan Dumai bukan saja penting bagi Riau, tetapi juga tatanan perekonomian nasional karena mampu mengundang investor dengan sendirinya," ujar Menperin. Lebih lanjut, MS Hidayat mengatakan, Indonesia sebagai salah satu negara yang mengandalkan kekayaan yang berbasis pada sumber daya alam masih dilirik oleh para investor luar negeri. Potensi kluster industri hilir kelapa sawit sebagai negara penghasil utama minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dengan areal perkebunan pada tahun 2008 seluas 6,6 juta hektarE dengan produksi 18 juta ton CPO. Dengan produksi 18 juta ton itu, Indonesia merupakan penyumbang terbesar kebutuhan CPO dengan persentase 50,2 persen dari total produksi sawit dunia dengan penyumbang devisa bagi nega

Pemerintah Siapkan Kebun Koleksi Genetika Kelapa Sawit

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan menyiapkan kebun koleksi nasional sumber daya genetika (KKN-SDG) kelapa sawit di Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat. Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Achmad Mangga Barani, di Jakarta, Selasa, mengatakan, KKN-SDG nantinya akan dikelola oleh pemerintah dengan tujuan untuk mendukung pengembangan industri kelapa sawit di Indonesia. "Sebagai negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia harus memiliki sumber daya genetika kelapa sawit seperti yang dilakukan pemerintah Malaysia. Mereka sudah sejak lama memiliki sumber genetika sawit," katanya. Sebenarnya, tambahnya, di Indonesia sudah ada tetapi masih berada di berbagai perusahaan perkebunan, misalnya di perusahaan Sucofindo, Astra, dan Asian Agri. Karena milik perusahaan, maka tidak dapat diakses untuk umum, tapi hanya untuk kepentingan perusahaan saja. Menurut dia, dengan dibangunnya kebun koleksi nasional milik pemerintah, maka semua masyarakat dapat mengaks

Bea Keluar 3%, Harga CPO Turun US$ 50 per Ton

Jakarta - Kenaikan tarif Bea Keluar (BK) CPO menjadi 3% per 1 Juni 2009 ini ternyata efektif menurunkan harga CPO di dalam negeri sekitar US$ 50 per ton. Demikian disampaikan oleh Deputi Menko Perekonomian bidang Pertanian dan Kelautan Bayu Krisnamurthi ketika ditemui di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (15/6/2009). "Kenaikan BK menurunkan harga CPO di dalam negeri kurang lebih US$ 50 per ton. Sekarang orang lebih memilih untuk tidak ekspor karena tarif bea keluar naik. Bea keluar ini membuat disinsentif pada pasar ekspor CPO sebesar 3% dikalikan US$ 700," tuturnya. Bayu mengatakan, penurunan harga CPO dalam negeri ini pada akhirnya akan turut menurunkan harga minyak goreng dalam negeri. "Namun penurunannya tidak terjadi cepat, akan ada lag time, namun biasanya dengan penurunan harga CPO ini, harga minyak goreng akan lebih mudah untuk turun," katanya. Berdasarkan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 223/PMK.011/2008 tentang penetapan barang ekspo

Spekulan 'Berulah' di CPO

Sumber : detik.com Kuala Lumpur - Harga Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah kembali melonjak tajam. Namun kenaikan harga yang signifikan itu ditengarai semata-mata karena aksi spekulasi. Kontrak berjangka CPO untuk pengiriman 3 bulan pada Jumat (15/5/2009) akhir pekan lalu melonjak ke level RM 2.600 per ton, dibandingkan RM 2.000 pada 31 Maret lalu. Lonjakan harga yang cepat itu langsung memicu keluhan tentang aksi spekulasi di pasar. Menurut seorang pilang, selama 31 Maret hingga 29 April, harga kontrak CPO 3 bulan telah melonjak hingga RM 400 per ton, dalam volume perdagangan yang tidak terlalu tinggi. Dan fakta itu dinilainya merupakan sebuah pertanda terjadinya spekulasi. "Harga yang tinggi akan melukai konsumen karena harga kue, detergen dan produk lainnya menjadi lebih mahal," ujar seorang pialang berjangka seperti dikutip dari The Star, Senin (18/5/2009). Chief Market Operations Officer Bursa Malaysia, Devanesan Evanson menegaskan, berdasarkan analisisnya, pe